Dalam seminar sainstek ini, dengan tema "Modifikasi dan Perawatan Tumbuhan Secara Kreatif" kami menghadirkan para ahli di bidangnya...
Jimmy Hantu
Sujimin atau yang lebih dikenal dengan nama Jimmy Hantu yang lahir di Sragen 1 Juni 1969 adalah seorang praktisi hormon tanaman unggul dari Bogor. Nama ‘Hantu’ beliau peroleh karena telah banyak sekali menemukan formula hormon tanaman unggul. Setiap pulang sekolah, Sujimin bekerja di sawah dan ladang untuk mencukupi kebutuhan hidup dan membantu penghasilan keluarganya, disamping penghasilan dan gaji ibunya sebagai seorang guru. Maka tak heran, sejak duduk di bangku SD, dunia pertanian bukanlah hal yang baru bagi seorang Jimmy, begitulah panggilan akrab Sujimin di kalangan kerabat dan teman-temannya.
Beliau juga telah menamatkan S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga. Sulitnya mencari pekerjaan selepas masa kuliah kala itu, memaksa jimmy bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan turut membiayai pendidikan adik-adiknya. Dari profesinya sebagai seorang kuli bangunan, marbot mesjid dan kuburan, tukang becak, penjual Koran, hingga profesinya sebagai seorang wartawan pada sebuah surat kabar telah digelutinya tanpa ada rasa gengsi ataupun malu untuknya saat itu, karena baginya “hidup yang paling indah adalah ketika mendapatkan sesuatu yang halal dan berasal dari hasil keringat sendiri”.Saat ini beliau menguasai 0,01% lahan di Indonesia dan telah menciptakan lebih dari 100 formula yang dipatenkan. Karya terbesar yang pernah beliau buat adalah koro terbesar di dunia serta produsen sayur organik termurah di Indonesia.
Dr. Purnama Hidayat, Ph.D.
Dr. Purnomo lahir di Pacitan 18 Desember 1960, beliau menyelesaikan pendidikan S1 di IPB, S2 dan S3 di University of Wisconsin Madison Amerika Serikat. Saat ini beliau bekerja di Departemen proteksi tanaman IPB dan menjadi Dosen di IPB juga. Sejak 2010 Beliau memegang sebagai pimpinan penelitian pertanian berkelanjutan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB, selain itu sekarang beliau juga menjabat sebagai Kepala Ahli Karantina Tumbuhan Departemen Pertanian RI dan Anggota komisi Perlindungan Ozon Expert Kementerian Lingkungan hidup RI